Aku pikir aku bisa hadir di seratus hari belakangan ini karna aku temukan cinta di berbagai pojok hidupku. Di segelas teh hangat penuh tulus yang Ibu sajikan. Di deburan ombak yang menggema indra pendengar. Di tiap tetes air hujan yang menyapa alam raya. Pun di semilir angin yang menghempas anak-anak rambut. Aku temukan berjuta bentuk cinta karna kamu yang temani.
Aku punya cukup cinta yang bisa menghidupi kita sampai lama. Aku punya kapasitas sayang yang dapat memanjakan kamu di tiap petang. Apa perlu ku beri ucapan selamanya agar bisa terus dirasa? Agar tak mati sia-sia? Agar dapat direngkuh erat-erat? Atau agar dapat dikecup dengan lambat?
Sayang, ini belum seluruh langkah yang ku persembahkan. Yang bisa kamu temui di sudut meja makan dan di sepiring nasi hangat yang lahap kamu telan. Kan ku simpan dengan tenang di dekat perapian. Agar hangatnya terus menjalar sewaktu bosan menjadi teman.